Minggu, 08 Januari 2012

Kerja Bangku

BAB II
DASAR TEORI

2.1 Kerja Bangku
Teknik Kerja Bangku adalah teknik dasar yang harus dikuasai oleh seseorang dalam mengerjakan produk kriya kayu. Pekerjaan kerja bangku penekanan pada pembuatan benda kontruksi dengan alat tangan,dan dilakukan di bangku kerja. pekerjaan kerja bangku meliputi pelbagai jenis kontruksi geometris, membuat geometris secara terukur, membuat sambungan, dan merakit beberapa komponen dengan bahan papan maupun balok kayu. Persyaratan kualitas terletak kepada pemahaman seseorang dalam praktek kerja bangku dan pelaksanaannya di tempat kerja yang meliputi : tingkat ketrampilan dasar penguasaaan alat tangan , tingkat kesulitan produk yang dibuat, tingkat kepresisian hasil karya. Untuk memperolih hasil yang presisi pekerjaan kerja bangku biasanya dibantu dengan menggunakan alat-alat semi masinal, disamping untuk mempercepat proses kerja.
Tingkat kejelasan gambar yang dipergunakan, kualitas peralatan baik alat potong, serut, pahat alat penghalus sangat menentukan hasil produk Peralatan tangan untuk kerja bangku dan kerja mesin semi masinal banyak dijumpai di pasaran . Alat tersebut tidak hanya ditawarkan kepada pengrajin kayu atau mebel, tetapi juga digunakan oleh masyarakat umum sebagai perlegkapan rumah tangga, atau mungkin sebagai alat untuk mengerjakan pekerjaan yang bersifat hobi pada waktu luang Pembelian alat tangan kayu harus dilakukan secara teliti dengan mempertimbangkan data – data teknis yang ada . Harga alat tangan dan mesin sangat berfariasi. Perbedaan ini dipengaruhi oleh kwalitas dan fungsi alat tersebut.

2.2 Mengikir
Kikir terbuat dari baja karbon tinggi yang ditempa dan disesuaikan dengan ukuran panjang, bentuk, jenis dan gigi pemotongnya. Adapun fungsi utama dari kikir adalah untuk mengikir dan meratakan permukaan benda kerja, ukuran panjang sebuah kikir adalah panjang badan ditambah dengan tangkainya. Tangkainya dibiarkan lunak agar kuat. Badan kikir keras dan rapuh, maka hampir semua kikir harus disimpan secara terpisah dan dilindungi untuk mencegah patah. Kikir diklasifikasikan menurut jenis gigi, kekasaran gigi, penampang, dan panjang.
Derajat kekerasan kikir adalah kasar, setengah kasar dan sangat halus. Guratan tunggal dipergunakan untuk mengikir logam lunak. Guratan ganda dipergunakan untuk pekerjaan yang bersifat umum. Satu set guratan membuat sudut 45°, yang lain 70°, kedua-duanya terhadap sumbu memanjang kikir. Guratan parut digunakan untuk pekerjaan kasar pada bahan lunak, misalnya alumunium. Badan kikir keras dan rapuh, maka hampir semua kikir harus disimpan secara terpisah dan dilindungi untuk mencegah patah. Kikir diklasifikasikan menurut jenis gigi, kekasaran gigi, penampang, dan panjang. Kikir dapat digunakan untuk meratakan atau menghaluskan permukaan benda, dalam pekerjaan kerja bangku kikir sangan di perlukan.
2.3 Macam-macam Kikir
a.      Picak
Kikir ini untuk pekerjaan yang bersifat umum, guratannya ganda, ukuran  panjangnya 100 mm hingga 450 mm. Kikir picak tirus badannya berbentuk persegi empat panjang dan ukuran lebarnya menirus sekitar sepertiga dari ujungnya. Tidak mempunyai tepi polos, kedua tepi digurat tunggal. Kikir ini digunakan untuk pekerjaan yang bersifat umum.
b.      Kikir kasar rata
Guratan ganda ataupun tunggal. Satu tepi tidak dapat digurat yang disebut tepi polos, bermanfaat untuk mengikir pundak. Ukuran panjang guratan ialah antara 100 mm hingga 500 mm.
c.       Bujursangkar
Guratan ganda pada keempat muka. Dipergunakan untuk membuat jalur, menyiku celah dan pundak bujursangkar. Ukuran panjangnya guratan 100 mm hingga 500 mm.
d.      Segitiga
Guratan ganda pada ketiga muka. Digunakan untuk sudut-sudut yang canggung dan lebih kecil daripada 90°. Ukuran panjangnya 100 mm hingga 300 mm.
e.      Bulat
Guratan tunggal atau ganda. Digunakan untuk permukaan yang lengkung, meluaskan lubang. Ukuran panjangnya 100 mm hingga 500 mm. Kikir bulat kecil dikenal sebagai alat kikir buntut tikus.
f.        Setengah bulat
Guratan ganda satu permukaan berbentuk cembung. Dipergunakan untuk pekerjaan yang bersifat umum dan mengikir lengkungan bagian dalam. Ukuran panjangnya 100 mm hingga 450 mm.
g.      Kikir tipis
Guratannya ganda. Badannya persegi empat panjang, tetapi jauh lebih tipis daripada kikir-kikir lainnya. Dipergunakan untuk mengikir alur yang sempit, misalnya untuk mengepas bubungan kunci pintu.

A.      Hal Yang Harus Diperhatikan Pada Saat Mengikir
a. Tinggi ragum terhadap orang yang bekerja
b. Pencekaman benda kerja
c. Pemegangan kikir
d. Posisi kaki dan badan
e. Gerakan kikir
f.  Kebersihan kikir
g. Guratan pada kikir
h. Kesesuaian kikir yang digunakan


 
 

Gambar 2.1 Kikir

B.      Menggunakan Kikir
Semua kikir harus memakai gagang agar enak dipakai untuk keamanan. Kikir yang macet-keadaan yang dikenal sebagai tersumbat akan menggores benda kerja, harus dibersihkan dengan menggunakan sikat kawat atau karton. Untuk mencegah kemacetan kikir sebaiknya dioles dengan kapur tulis. Kikir mengikir pada langkah ke depan. Setiap penekanan yang diterapkan, dilepaskan pada langkah balik. Kikir harus dipegang mendatar dan jangan sampai mengayun. Bagi pengukuran yang berat, gagang dipegang dengan telapak tangan, ujung kikir digenggam dengan tangan kiri dan ditekan sedikit. Jika ingin mengikir halus, ujung kikir diletakkan antara ibu jari dan jarik telunjuk. Saat mengikir melintang kikir harus diletakkan melintang benda kerja, tegak lurus padanya. Jari-jari kedua belah tangan menggengam kikir yang digerakkan ke belakang dan ke depan sepanjang benda kerja.

2.4 Cara Mengikir
Dalam proses pengikiran perlu memperhatikan:
·         Tinggi ragum terhadap orang yang bekerja
·         Pencekaman benda kerja
·         Pemegangan kikir
·         Posisi kaki dan badan
·         Gerakan kikir
·         Kebersihan kikir
Langkah pengikiran yang baik:
a.      Pemegangan
Cara pemegangan tangkai kikir pihak pabrik sudah memperhatikan anatomi tangan kita. Tangan kanan memegang tangkai dan tangan kiri memegang ujung kikir sebagai pengarah dan pengimbang tenaga dan dorongan.
b.      Posisi kaki dan badan
Usahakan kaki kiri tegak lurus di bawah ragum membentuk sudut 300 dan kaki kanan membentuk sudut 750. Jarak antara kaki kiri dan kanan sebanding dengan panjang kikir yang digunakan, sedangkan jarak antara siku dengan permukaan ragum lebih kurang 5 – 8 cm. Posisi badan cenderung agak miring ke depan dan mata konsentrasi menghadap pada benda kerja.
c.       Langkah Pengikiran
1.       panjang langkah : langkah optimal, posisi langkah dan langkah nominal
2.      gesekan langkah : arah langkah, jarak gesekan
3.      jumlah langkah : panjang batang kikir, aktifitas orang (normative) stabil/waktu kecepatan potong pada material (Cs)
d.      Macam Pengikiran
Lurus : memanjang / standart, melintang
CCF : Cross cut filling ( 450 atau 650 )

2.5 Menggergaji
Gergaji ialah sejenis alat yang digunakan untuk memotong sesuatu. Bilah gergaji buasanya bergerigi, dan bentuk gigi gergaji bergantung kepada bahan yang dipotong, contohnya kayu atau logam. Ada banyak jenis gergaji. Antaranya merupakan peralatan tangan yang bekerja dengan kekuatan otot. Beberapa gergaji memiliki sumber tenaga lain seperti stim, air atau elektrik dan lebih kuat dari gergaji tangan. Gergaji biasanya menimbulkan bunyi bising. Menggunakan gergaji untuk memotong bahan agak berbahaya kerana tepinya yang tajam. Bahagian suatu benda yang dipotong gergaji boleh terbang tanpa disedari dan berbahaya buat pernafasan, mata dan kulit.
Gergaji dapat digunakan untuk penceraian, pemotongan benda kerja dan untuk penggergajian alur dan celah-celah di dalam benda kerja. Pada saat penuntunan gergaji secara tepat dapat dihasilkan bidang pemotongan yang datar dan licin serta pemotongan yang berukuran tepat dengan bagian bahan yang sedikit.
Jika gergaji dilakukan diatas benda kerja dibawah tekanan maka (gerakan pemotongan, maka setiap gergaji yang berbentuk pasak akan mengangkat serpihan kecil. Serpih ini ditampung oleh lekukan suatu gigi dan kemudian jatuh pada ujung sayatan dari batas yang akan disayat.

2.6 Pembagian Gigi
a.      Pembagian gigi kasar (14 sampai 16)
Penggunaannya untuk bahan yang lunak (misalnya alumunium, campuran logam ringan, bahan tiruan, dan tempa) dan juga untuk sayatan panjang pada penampang pejal meja konstruksi.
b.      Pembagian gigi sedang (18 sampai 22)
Penggunaannya pada bahan agak kasar, misalnya baja konstruksi, tembaga, kuningan dan untuk bahan profil dengan dinding pendek dan sayatan tipis, kerasnya bahan hanya memungkinkan terjadinya serpihan kecil gigi kasar akan tumpul lebih dini, karena itu lebih ekonomis jika dipilih daun gergaji dengan pembagian gigi yang sedang.
c.       Pembagian gigi halus (28 sampai 32)
Penggunaannya pada bahan yang sangat keras, misalnya pada penggergajian baja perkakas dan untuk kawat, pelat tipis, pipa, dan profil dinding tipis. Penyerpihan bahan yang sangat keras itu disebarkan pada gigi halus yang jumlahnya banyak. Dengan demikian dicegah penumpulan penyayatan gigi secara terlalu cepat dan patahnya gigi dapat dicegah/

Description: Description: D:\cats.jpg
Gambar 2.2 Gergaji Besi

2.7 Menajamkan Gergaji Tangan
a.      Pengikiran Rata
1.      Jepitlah daun gergaji pada ragum khusus penjepit daun gergaji.
2.      Ratakan mata gergaji menggunakan kikir, dengan bantuan blok dari kayu.
3.      Jika semua pucuk gigi sudah berada dalam satu garis lurus maka setiap gigi akan menunjukkan permukaan rata pada puncaknya.
b.      Pengikiran Rapi
1.      Gunakan kikir gergaji tirus untuk merapikan gigi gergaji.
2.      Lakukan pengikiran rapi, tangan kiri memegang ujung kikir dan tangan kanan memegang tangkai kikir. Kikir pada posisi daun gergaji tegak lurus.
c.       Penguakan
1.      Gunakan alat penguak gergaji (tang).
2.      Jepitlah daun gergaji pada klam gergaji.
3.      Lakukan penguakan secara selang-seling (artinya satu dikuak ke kiri satu dikuak ke kanan) deret gerigi telah dikuak, gergaji dibalik, kemudian deret lainnya dibengkokkan.
4.      Penguakan harus dilakukan sedemikian hingga lebar total kira-kira satu setengah kali lebar daunnya.
d.      Pengasahan/Penajaman Gigi Gergaji
1.   Jepitlah daun gergaji pada klam khusus.
2.   Kikirlah gigi gergaji secara berselang-seling hingga mempunyai sudut yang tepat, diukur dari sisi daun gergaji. Untuk gergaji pemotong sudut asah 45° dan untuk gergaji pembelah 90°.
3.   Lakukan pengasahan dari tangkai pegangan menuju ujung daun gergaji.
4.   Apabila setiap gigi yang berselangan sudah ditajamkan, baliklah daun gergaji dalam ragum, dan tajamkan gigi gergaji yang belum ditajamkan dengan cara yang sama seperti pada awal pengasahan.

2.8 Pengoperasian Gergaji Tangan
a.      Cara penggunaan berbagai macam gergaji
1.   Siapkan kayu yang akan dibelah.
2.   Beri garis tanda pada kayu yang akan dibelah.
3.   Jepitlah papan dengan klam bangku pada ketinggian yang diinginkan.
4.   Pegang kayu dengan tangan kiri untuk mencegah getaran.
5.   Posisikan gergaji pada kayu yang tidak terpakai, tepat pada garis tanda dan diarahkan oleh ibu jari tangan kiri yang ditempatkan disisi daun gergaji.
6.   Tarik gergaji mundur beberapa kali untuk mendapatkan takik awal sehingga gergaji tidak akan loncat dari posisi yang dikehendaki.
7.   Dalam penggunaan selanjutnya, gergaji harus berada dalam satu garis dengan lengan dan mata.
8.   Lakukan penggergajian hingga 1/2 panjang papan.
9.   Keluarkan papan dari klam, dan baliklah papan sehingga ujung yang belum digergaji berada di atas.
10. Lakukan penggergajian seperti pada awal penggergajian, sampai sayatan pertama bertemu sayatan kedua.
b.      Gergaji potong
1.   Lukislah garis batas dimana tempat gerigi gergaji akan memotong.
2.   Pada pemulaan menggergaji, tempatkan daun gergaji di sisi kanan tepat letaknya pada tempat yang dimaksud. Kemudian daun gergaji membentuk sudut 45° terhadap permukaan benda kerja.
3.   Tariklah daun gergaji ke belakang sehingga menggores kira-kira sedalam 3 mm pada sisi muka benda kerja.
4.   Pada waktu mendorong gergaji, gigi gergaji menyayat kayu, langkah ini harus dilakukan dengan tenang dan beraturan (menarik gergaji dapat dilakukan lebih cepat, dan pada waktu mendorong berilah sedikit tekanan).
5.   Jepitlah benda kerja pada bangku kerja bila menggergaji kayu kecil.
6.   Potonglah kayu dengan mendorong dan menarik daun gergaji berulangkali.
7.   Perhatikan dan periksalah bahwa bidang daun gergaji harus selalu tegak lurus pada permukaan kayu.
8.   Pada akhir pemotongan, peganglah ujung yang terpotong supaya kayu tidak robek (pecah-pecah).
c.       Gergaji punggung
1.   Gunakan gigi gergaji yang tajam.
2.   Tempatkan kayu yang akan dipotong pada klos penggergaji.
3.   Tempatkan gergaji di sudut kayu, dibantu dengan ibu jari tangan kiri.
4.   Lakukan penggergajian dengan sudut sekurang-kurangnya 25° dan diturunkan berturut-turut sampai 0° terhadap bidang kayu pekerjaan.
5.   Lakukan penggergajian selanjutnya dengan permukaan benda kerja hingga s        elesai.
d.      Gergaji ekor burung
Pada prinsipnya penggunaan gergaji ekor burung sama dengan penggunaan gergaji punggung, gergaji ekor burung digunakan pada pekerjaan halus. Misal: pembuatan bingkai, purus, ekor burung dan lain-lain.
e.      Gergaji kurva
1.   Siapkan kayu yang akan dibentuk dengan gergaji kurva, lengkap dengan gambarnya.
2.   Jepitlah benda kerja pada sebuah klam bangku kerja dan lakukan penggergajian sesuai garis gambar.
3.   Lakukan penggergajian dengan penuh hati-hati, karena mata gergaji kurva mudah putus bila lama kena tekanan.
f.        Gergaji gerek
1.   Siapkan kayu yang akan digergaji, beri batas penggergajian dengan pensil dan beri tanda titik pada ke empat sudut yang akan di bor.
2.   Tempatkan kayu pekerjaan pada bangku kerja dan jepitlah dengan klam bangku kerja, dan lakukan pengeboran.
3.   Sisipkan gergaji gerek pada sebuah lubang dan mulailah penggergajian.
4.   Untuk memudahkan penggergajian jepitlah benda kerja pada bangku dengan klam C.
5.   Lakukan penggergajian hingga semua sisi terpotong dengan baik.
g.      Gergaji vinir
1.   Siapkan vinir yang akan dipotong.
2.   Siapkan alat untuk memotong supaya tidak mengenai bangku kerja.
3.   Potonglah vinir sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan dengan satu arah pemotongan.

2.9 Tap dan Snei
Tap digunakan untuk membuat ulir dalam secara manual. Sedangkan snei digunakan untuk membuat ulir luar secara manual. Tap berbentuk batang berulir luar yang mempunyai sisi alur 3 atau 4. Satu set tap berisi 3 buah, yaitu nomer 1 untuk awal pembuatan ulir, nomer 2 untuk perluasan ulir dan nomer 3 untuk 6 finishing. Dilengkapi dengan tangkai tap yang panjang lengan pemutar disesuaikan besar kecilnya diameter tap. Untuk menentukan lubang bor yang akan ditap, maka kita harus tahu berapa diameter mata bor (twist drill) yang akan digunakan.

2.10 Tap ( Membuat ulir dalam )
Alat yang dipakai untuk membuat ulir dalam dengan tangan dimanakan “TAP” dalam hal ini disebut saja “tap tangan” untuk membedakan penggunaannya dengan yang dipakai mesin. Bahannya terbut dari baja karbon atau baja suat cepat (HSS) yang dikeraskan.
Tiap satu set, tap terdiri dari 3 buah yaitu tap no.1 (Intermediate tap) mata potongnya tirus digunakan untuk pengetapan langkah awal, kemudian dilanjutkan dengan tap no. 2 (Tapper tap) untuk pembentukan ulir, sedangkan tap no. 3 (Botoming tap) dipergunakan untuk penyelesaian.
Description: Description: http://zwingly.files.wordpress.com/2011/03/tap-1.png
 

      Gambar 2.3 Tap
Tap memiliki beberapa macam ukuran dan tipe sesuai dengan jenis ulir yang dihasilkan apakah itu Ulir Metrik ataupun Ulir Withworth. Berikut arti huruf dan angka yang tertera pada Tap ( hal ini juga berlaku pada Sney).

2.11 Snei ( Membuat Ulir luar )
Setelah sebelumnya kita membahas tentang penggunaan tap untuk membuat ulir dalam, maka pada saat ini kita akan membahas penggunaan Sney untuk membuat ulir luar dengan bantuan tangan.
Sama halnya dengan tap, Sney juga terbuat dari baja HSS. Sney sendiri memiliki dua macam jenis yakni Sney belah bulat dan sney segi enam. Untuk menggunakannya Sney dilengkapi dengan rumah sney untuk pegangannya.
 

Description: Description: http://zwingly.files.wordpress.com/2011/03/gbr-1.png?w=477&h=119
                                                                Gambar 2.4 Snei
 

Description: Description: http://zwingly.files.wordpress.com/2011/03/22.png?w=477&h=99
Gambar 2.5 Pemegang Snei

2.12 Mesin Gurdi (Drilling Machine)
Gurdi adalah sebuah pahat pemotong yang ujungnya berputar dan memiliki satu atau beberapa sisi potong dan galur yang berhubungan continue disepanjang badan gurdi. Galur ini, yang dapat lurus atau helix, disediakan untuk memungkinkannya lewatnya serpihan atau fluida pemotong. Meskipun gurdi pada umumnya memiliki dua galur, tetapi mungkin juga digunakan tiga atau empat galur, maka gurdi kemudian dikenal sebagai penggurdi inti. Penggurdi semacam ini tidak dipakai untuk memulai sebuah lubang, melainkan untuk meluaskan lubang atau menyesuaikan lubang yang telah digurdi atau diberi inti. Mesin yang digunakan untuk melakukan proses gurdi adalah Mesin Gurdi/Drilling Machine. Proses pembuatan lubang bisa dilakukan untuk satu pahat saja atau dengan banyak pahat. Dalam proses produksi pemesinan sebagian besar lubang dihasilkan dengan menggunakan Mesin Gurdi

2.13 Jenis-Jenis Mesin Gurdi
Mesin Gurdi dikelompokkan menurut konstruksi, umumnya:
a.      Mesin Gurdi portable
b.      Mesin Gurdi peka
1. Pasangan bangku
2. Pasangan lantai
c.       Mesin Gurdi vertical
1. Tugas ringan
2. Tugas berat
3. Mesin Gurdi gang (kelompok)
d.      Mesin Gurdi radial
e.      Mesin Gurdi turret
f.        Mesin Gurdi spindel jamak
1. Unit tunggal
2. Jenis perpindahan
g.      Mesin Gurdi produksi otomatis
1.  Meja pengarah
2. Jenis perpindahann
h.      Mesin Gurdi lubang dalam


2.14 Perkakas Mesin Gurdi
Perkakas sebagai kelengkapan Mesin Gurdi di antaranya ragum, klem set, landasan (blok paralel), pencekam mata bor, sarungpengurang, pasak pembuka, boring head, dan mata bor.
a.      Ragum
Ragum untuk Mesin Gurdi digunakan untuk mencekam benda kerja pada saat akan di bor.
b.      Klem set
Klem set digunakan untuk mencekam benda kerja yang tidak mungkin dicekam dengan ragum.
c.       Landasan (blok paralel)
Digunakan sebagai landasan pada pengeboran lubang tembus, untuk mencegah ragum atau meja mesin turut terbor.
d.      Pencekam mata bor
Digunakan untuk mencekam mata bor yang berbentuk silindris. Pencekam mata bor ada dua macam, yaitu pencekam dua rahang dan pencekam tiga rahang.
e.      Sarung bor (drill socket, drill sleeve)
Sarung bor digunakan untuk mencekam mata bor yang bertangkai konis.
f.        Mata bor
Mata bor merupakan alat potong pada Mesin Gurdi, yang terdiri dari bor spiral, mata bor pemotong lurus, mata bor untuk lubang yang dalam (deep hole drill), mata bor skop (spade drill), dan mata bor stelite.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar